Bicara masalah tulis menulis, terus terang sebenarnya saya masih tergolong pemula dalam dunia penulisan, bahkan sampai detik ini saya juga merasa tidak punya bakat apa-apa di bidang tulis-menulis. Jangankan orang lain, saya sendiri aja kadang malas untuk membaca tulisan saya sendiri. Hmm… Jadi apa ya kira-kira yang bisa saya bagi kepada pembaca tentang masalah tulis menulis kalo saya sendiri saja masih tidak pede dengan tulisan sendiri?
Tapi belakangan saya juga baru tau sih kalau ternyata beberapa tulisan saya di mendadakmendidik.com ini menjadi tulisan yang paling banyak dibaca orang. Bahkan sampai detik saya menulis ini, curahan hati saya tentang LDM (Long Distance Marriage) masih menjadi tulisan terfavorit. Itu artinya, kalau ngutip kata bang Omet, saya itu sebenernya punya bakat yang terpendam, tapi lupa dulu dikubur di mana.
Jujur, saya akui sebagai seorang penyanyi profesional (silahkan saja kalo mau bilang ‘hoek’), saya merasa bangga ketika apa yang tadinya saya anggap cuma sampah kalau saya tulis sebagai status Facebook, ternyata di mendadakmendidik.com justru menjadi sesuatu yang bisa bermanfaat dan inspiratif bagi orang lain. Hal inilah yang membuat saya semakin tertarik untuk terus belajar dan belajar dalam dunia tulis menulis, siapa tau saya bisa menjadi satu-satunya penyanyi yang bisa bikin album terlaris dalam bentuk tulisan. Hehe…
Okeh maaf, tau sendiri saya kalo ngomong suka nggak penting, jadi langsung aja deh berikut ini adalah beberapa tips menulis untuk para pemula yang ingin tulisannya tidak banyak dibaca oleh orang yang bisa saya bagi:
1. Inspirasi
Inspirasi adalah hal terpenting dalam berkarya, termasuk juga dalam dunia tulis menulis. Tapi sayangnya menemukan inspirasi itu tidak semudah menemukan tukang bakso di alun-alun. Meskipun demikian, yang jelas inspirasi bisa muncul itu secara ajaib dan tiba-tiba, bahkan pada waktu dan tempat yang bagi orang normal tidak masuk akal, seperti di dalam toilet atau ketika sedang mandi. Jadi intinya, temukanlah apa yang menurut kamu layak untuk ditulis di mana saja, jangan anggap remeh ide yang muncul begitu saja di kepala karena bisa saja itu adalah asal mula terciptanya tulisan keren kamu.
2. Pengalaman
Pernah dengar bahwa pengalaman adalah pelajaran paling berharga? Iya, saya juga pernah dengar, lalu? Menulis berdasarkan apa yang pernah kita alami akan membuat tulisan berasa lebih hidup dan realistis. Pengalaman ketika LDR-an dengan suami atau pengalaman saat makan makanan basi dengan lahap bisa jadi akan menjadi sebuah karya yang menarik buat dibaca sekaligus untuk diserap pelajarannya, seperti yang saya lakukan. Yang pasti jika kamu mengalami kesulitan dalam menentukan topik apa yang sebaiknya kamu tulis, tidak ada salahnya dimulai dari pengalaman diri sendiri.
3. Referensi
Ada baiknya sebelum menulis kita membaca beberapa sumber tentang apa yang akan kita tulisankan, agar apa yang kita tulis lebih valid dan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, terutama untuk tulisan yang memuat data dan fakta. Jangan malas mencari info ya, jadikan google sebagai sahabat kamu dalam mencari informasi tentang tulisan yang sedang kamu buat. Karena jika kamu asal tulis kamu sama saja menyesatkan orang lain lewat tulisan kamu.
4. Waktu dan Kesempatan
Ingat pesan Bu Anggi, bahwa penulisan bisa terjadi bukan hanya karena ada niat penulisnya, tapi juga karena ada kesempatan, maka menulislah, menulislah dan menulislah selagi ada waktu dan kesempatan, kalo bisa sih disempet-sempetin (kata bang Omet).
5. Menulis Dalam Suasana Hati Yang Baik
Jangan sampai apa yang tadinya ide tulisan kita sebenarnya baik, tetapi ketika ditulis dalam keadaan yang tidak baik-baik, maka hasil akhir tulisan kita malah jadi ikutan tidak baik. Jadi ketika menulis usahakan pikiran dan juga hati harus dalam kondisi fresh, agar apa yang kita tuliskan menjadi lebih maksimal.
6. Minta Pendapat Orang Lain
Karena saya merasa tidak jago dalam menulis, terutama dalam penyusunan kalimat serta tanda baca, setiap kali saya selesai menulis, sebelum dipublish saya selalu meminta pendapat pada yang lebih paham mengenai ini agar tulisan saya bisa menjadi lebih rapi dan lebih enak buat dibaca. Karena terkadang kacamata orang lain justru lebih mudah melihat ketidaksempurnaan yang kita miliki dari pada diri kita sendiri.
Baiklah pembaca yang budiman dan juga budiwoman, sekian yang bisa saya bagikan. Semoga bermanfaat, terima kasih.
Tapi belakangan saya juga baru tau sih kalau ternyata beberapa tulisan saya di mendadakmendidik.com ini menjadi tulisan yang paling banyak dibaca orang. Bahkan sampai detik saya menulis ini, curahan hati saya tentang LDM (Long Distance Marriage) masih menjadi tulisan terfavorit. Itu artinya, kalau ngutip kata bang Omet, saya itu sebenernya punya bakat yang terpendam, tapi lupa dulu dikubur di mana.
Jujur, saya akui sebagai seorang penyanyi profesional (silahkan saja kalo mau bilang ‘hoek’), saya merasa bangga ketika apa yang tadinya saya anggap cuma sampah kalau saya tulis sebagai status Facebook, ternyata di mendadakmendidik.com justru menjadi sesuatu yang bisa bermanfaat dan inspiratif bagi orang lain. Hal inilah yang membuat saya semakin tertarik untuk terus belajar dan belajar dalam dunia tulis menulis, siapa tau saya bisa menjadi satu-satunya penyanyi yang bisa bikin album terlaris dalam bentuk tulisan. Hehe…
Okeh maaf, tau sendiri saya kalo ngomong suka nggak penting, jadi langsung aja deh berikut ini adalah beberapa tips menulis untuk para pemula yang ingin tulisannya tidak banyak dibaca oleh orang yang bisa saya bagi:
1. Inspirasi
Inspirasi adalah hal terpenting dalam berkarya, termasuk juga dalam dunia tulis menulis. Tapi sayangnya menemukan inspirasi itu tidak semudah menemukan tukang bakso di alun-alun. Meskipun demikian, yang jelas inspirasi bisa muncul itu secara ajaib dan tiba-tiba, bahkan pada waktu dan tempat yang bagi orang normal tidak masuk akal, seperti di dalam toilet atau ketika sedang mandi. Jadi intinya, temukanlah apa yang menurut kamu layak untuk ditulis di mana saja, jangan anggap remeh ide yang muncul begitu saja di kepala karena bisa saja itu adalah asal mula terciptanya tulisan keren kamu.
2. Pengalaman
Pernah dengar bahwa pengalaman adalah pelajaran paling berharga? Iya, saya juga pernah dengar, lalu? Menulis berdasarkan apa yang pernah kita alami akan membuat tulisan berasa lebih hidup dan realistis. Pengalaman ketika LDR-an dengan suami atau pengalaman saat makan makanan basi dengan lahap bisa jadi akan menjadi sebuah karya yang menarik buat dibaca sekaligus untuk diserap pelajarannya, seperti yang saya lakukan. Yang pasti jika kamu mengalami kesulitan dalam menentukan topik apa yang sebaiknya kamu tulis, tidak ada salahnya dimulai dari pengalaman diri sendiri.
3. Referensi
Ada baiknya sebelum menulis kita membaca beberapa sumber tentang apa yang akan kita tulisankan, agar apa yang kita tulis lebih valid dan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, terutama untuk tulisan yang memuat data dan fakta. Jangan malas mencari info ya, jadikan google sebagai sahabat kamu dalam mencari informasi tentang tulisan yang sedang kamu buat. Karena jika kamu asal tulis kamu sama saja menyesatkan orang lain lewat tulisan kamu.
4. Waktu dan Kesempatan
Ingat pesan Bu Anggi, bahwa penulisan bisa terjadi bukan hanya karena ada niat penulisnya, tapi juga karena ada kesempatan, maka menulislah, menulislah dan menulislah selagi ada waktu dan kesempatan, kalo bisa sih disempet-sempetin (kata bang Omet).
5. Menulis Dalam Suasana Hati Yang Baik
Jangan sampai apa yang tadinya ide tulisan kita sebenarnya baik, tetapi ketika ditulis dalam keadaan yang tidak baik-baik, maka hasil akhir tulisan kita malah jadi ikutan tidak baik. Jadi ketika menulis usahakan pikiran dan juga hati harus dalam kondisi fresh, agar apa yang kita tuliskan menjadi lebih maksimal.
6. Minta Pendapat Orang Lain
Karena saya merasa tidak jago dalam menulis, terutama dalam penyusunan kalimat serta tanda baca, setiap kali saya selesai menulis, sebelum dipublish saya selalu meminta pendapat pada yang lebih paham mengenai ini agar tulisan saya bisa menjadi lebih rapi dan lebih enak buat dibaca. Karena terkadang kacamata orang lain justru lebih mudah melihat ketidaksempurnaan yang kita miliki dari pada diri kita sendiri.
Baiklah pembaca yang budiman dan juga budiwoman, sekian yang bisa saya bagikan. Semoga bermanfaat, terima kasih.
0 Comments