Semua ibadah yang kita lakukan sehari-hari mulai dari mengambil air wudhu sampai sholat dimulai dari niat dan diakhiri dengan tertib yaitu berurutan langkah-langkahnya. Penempatan niat di awal bukan tanpa sebab, dari niat lah semua berawal, ibarat supir ya niatlah yang akan memandu kita melakukan apapun yang akan berbuah sesuatu yang baik atau buruk, ih saya ngomong muter-muter ya, inti dari paragraf pertama dari tulisan ini adalah pengenalan niat itu, yang pasti menurut bahasa saya donk, masa mau nulis arti dari niat saja mesti nyontek wikipedia. Ya nggak ndro?
Anyway, dari niat dan tekad luar yang biasa, bapak saya menjadi TKI di negaranya Bossman dan Siti Nurhaliza, supaya beliau bisa melihat saya menyandang ijazah SMK. Dari niat yang nggak kalah bulatnya dari badan saya waktu itu, saya berhasil menghilangkan lemak jahat sebanyak 10 Kg dari tubuh saya. Ih saya kangen deh punya niat sebesar ketika saya gemuk dulu. Eh dari sebuah niat juga lho, seorang mas Omet menciptakan MendadakMendidik.com, biar lebih banyak tulisan-tulisan tertuang, agar lebih banyak pasang mata tahu bahwa kita tuh eksis nggak cuma Awkarin sama Samyang. Agar banyak orang tahu bahwa MendadakMendidik.com juga punya penulis-penulis kece. Tapi sayangnya niat mas Omet tidak sejajar dengan kontributornya, termasuk saya. Kesepakatan awal kan mas Omet minta agar kita menyetor tulisan seminggu sekali, supaya gantian dengan yang lain jadi tulisan di MendadakMendidik.com ini ada setiap hari, berkesinambungan tidak putus gitu lho. Tapi ya gitu, saya banyak mangkirnya, mas Omet sih selalu bilang bahwa tidak memaksa untuk meminta waktu kita menulis di MendadakMendidik.com tapi sebagai orang yang gemar membaca novel dan punya blog pribadi (meski jarang diisi) rasanya itu sebuah upaya pembangkangan.
Jadi gini mas Omet yang terhormat, saya mewakili semua kontributor mengucapkan maaf yang sedalam-dalamnya (nganu, maaf yang paling dalam berapa sih) kami semua ndableg, jarang kasih tulisan. Kami sibuk beneran kok mas, ya meski diluangkan waktu pasti akan ada dua tiga paragraf tercipta. Kami selalu berdoa biar kami dikasih ide dan daya kreatifitas luar biasa biar bisa nulis setiap hari, biar ada bacaan setiap hari. Biar tidak cuma status sampah saja yang teman-teman kami baca, oh iya mas fanspage MendadakMendidik.com di facebook makin hari ada aja lho yang kasih jempol.
Gitu aja sih mas, yang mau saya sampaikan. Sebenarnya saya mau buat pengakuan dari paragraf awal sampai titik ini saya cuma mau bilang sama kontributor yang lain, buat semangat juga sih mas ini, saya ndak mau MendadakMendidik.com terbengkalai begitu saja, yang terbengkalai cukup hati saya aja, MendadakMendidik.comjangan. Saya cuma mau bilang gini "Yuk nulis lagi yuk, yuk remidi niat awal kita yuk..."
0 Comments